Blog Siapa Syiah, mengungkap siapa syiah sebenarnya

Aqidah Syiah Rafidhah tentang Hari ‘Asyura dan Keutamaannya Menurut Mereka

Pada sepuluh hari pertama dari bulan Muharram setiap tahun, orang-orang Syi’ah mengadakan ritual kesedihan dan ratapan. Saat itu mereka melakukan demonstrasi di jalan-jalan dan lapangan-lapangan umum, dengan memakai pakaian serba hitam, sebagai lambang kesedihan mereka. Hal ini mereka lakukan untuk mengenang gugurnya al-Husain radhiallahu 'anhu, dengan berkeyakinan bahwa ini merupakan sarana pendekatan kepada Allah yang paling agung.

Dalam acara ini mereka memukul-mukul pipi dengan tangan mereka, memukul dada dan punggung, menyobek-nyobek saku, menangis berteriak histeris dengan menyebut, “Ya Husain Ya Husain!!”

Terutama pada tanggal 10 Muharram, mereka melakukan itu lebih dari perbuatan di atas. Mereka memukuli diri sendiri dengan cemeti dan pedang, sebagaimana terjadi di negara yang dikuasai oleh Rafidhah seperti Iran.

Bahkan para tokoh terkemuka mereka menganjurkan perbuatan yang hina ini, yang dijadikan lelucon bangsa lain.

Pernah salah seorang dari narasumber mereka yang bernama Muhammad Hasan Ali (Kasyiful Ghitha), ditanya tentang perbuatan kaumnya yang memukul-mukul pipi dan yang lainnya, maka ia menjawab, itu semua merupakan syiar ajaran Allah, sebagaimana firman-Nya:

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿٣٢﴾ الحج
 “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (Al-Hajj: 32)[1]

---------------------------------------------
[1]  Acara-acara yang hina ini mereka lakukan setiap tahun. Perlu diketahui, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang perbuatan ini. Seperti dalam riwayat Muslim hadits no. 103, tentang larangan memukul pipi dan menyobek-nyobek saku, tapi Rafidhah adalah sekte yang paling banyak mendustakan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sumber: dd-sunnah.net

0 komentar:

Posting Komentar