Blog Siapa Syiah, mengungkap siapa syiah sebenarnya

Syiah Di Mata Para Imam Ahlul Bait

Ahlul Bait
Khalifah Ali (imam pertama mereka) Radhiyallahu ‘anhu berkata:
وسيهلك في صنفان: محب مفرط يذهب به الحب إلى غير الحق، ومبغض مفرط يذهب به البغض إلى غير الحق ، وخير الناس في حالا النمط الاوسط، فالزموه والزموا السواد الاعظم فإن يد الله على الجماعة.

Akan binasa tentang aku dua kelompok: (pertama) kelompok yang mencintai secara berlebihan sehingga kecintaannya membawa kepada yang tidak benar, dan kelompok yang membenci, yang kebenciannya membawa kepada yang tidak benar. Sebaik-baik manusia adalah yang moderat (tengah/adil) maka ikutilah ia, ikutilah kelompok terbesar (maksudnya waktu itu yaitu para sahabat dan tabi’in) karena tangan Allah ada di atas jama’ah.” (Nahjul Balaghah, 2/8)

Kelompok binasa pertama karena kecintaannya yang berlebihan adalah rafidhah. Sesungguhnya cintanya Rafidhah kepada Ali seperti cintanya orang Kristen kepada yesus Isa putra maryam.

Kecintaan yang membawa kesesatan dan kebinasaan!!

Maka ikutilah ahlussunnah yaitu para sahabat dan tabi’in, kelompok islam terbesar yang menjadi mainstream, yang menjadi warisan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam al-Quran dan as-Sunnah.

Khalifah Ali juga berkata:

ان معاويه خير لي من هؤلاء الذين يزعمون لي شيعة

“Sesungguhnya Muawiyah lebih baik bagiku dari pada mereka yang mengaku sebagai syiahku.” (al-Ihtijaj, 2/290)

Ali juga berkata:

لوددت والله أن معاوية صارفني بكم صرف الدينار بالدرهم فأخذ مني عشرة منكم وأعطاني رجلاً منهم

Saya berharap andai saja Muawiyah tukar menukar dengan saya seperti menukar dinar dengan dirham, sehingga dia mengambil dariku 10 orang dari kamu dan dia memberiku satu orang dari mereka. (Nahjul Balaghah)

Ali Radhiallahu ‘Anhu berkata:

إن أهل إصفهان لا يكون فيهم خمس خصال : السخاوة والشجاعة والامانة والغيرة وحبنا أهل البيت

sesungguhnya penduduk Ashfahan  tidak ada pada diri mereka 5 perkara: dermawan, berani, amanah, cemburu dan mencintai kami ahluil bait.  (biharul anwar 21/301 riwayat 32)

Hasan ibn Ali Radhiallahu ‘Anhu (Imam Kedua) berkata:
أرى والله أن معاوية خير لي من هؤلاء يزعمون أنهم لي شيعة ابتغوا قتلي وانتهبوا ثقلي وأخذوا مالي، والله لئن آخذ من معاوية عهداً أحقن به دمي واومن به في أهلي، خير من أن يقتلوني فتضيع أهل بيتي وأهلي

“menurutku demi Allah, Mu’awiyyah itu lebih baik bagiku dari pada mereka yang mengaku menjadi syiahku, mereka ingin membunuhku, merampok barang-barangku dan merampas hartaku, demi Allah kalau aku mengambil perjanjian dari Muawiyah agar aku bisa melindungi darahku dan mengamankan keluargaku itu lebih baik dari para mereka (para syiah) itu membunuhku dan menelantarkan ahli baitku dan istrikuu.” (al-Ihjtijaj litthabarsi 2/290)

Imam al-Baqir Radhiallahu ‘Anhu berkata:
لو كان الناس كلهم لنا شيعة لكان ثلاثة أرباعهم لنا شكاكاً والربع الآخر أحمق “

“Seandainya semua manusia adalah syiah (pendukung) bagi kami niscaya 3/4 dari mereka ragu-ragu pada kami dan 1/4 sisanya adalah tolol.” (sumber: Rijal al-Kasysyi, h. 179)

Imam Ja’far as-Shadiq berkata:
ما أنزل الله من آية في المنافقين إلا وهــي في من ينتحـــل التشيع

Tidak ada ayat satupun yang Allah turunkan tentang orang munafiq melainkan ia ada pada orang yang bermadzhab tasyayyu’” (Rijal Kasysyi hal. 154; ungkapan yang sama diriwayatkan dari abul hasan dalam Raijal Kasysyi hal. 254))

Imam Ja’far juga berkata:

إن ممن ينتحل هذا الأمــر ليكـذب حتى إن الشيطان ليحتاج إلى كذبه

Sesungguhnya diantara orang yang meyakini perkara ini (yaitu bertasyayyu’) melakukan dusta hingga setan saja perlu kepada kedustaannya.” (Al-Rawdhah minal Kafi hal 212)

Ja’far as-Shadiq rahimahullah berkata:

إن ممن ينتحل هذا الأمر لمن هو شرٌّ من اليهود والنصارى والمجوس والذين أشركوا”

sesungguhnya diantara orang yang mengikuti ini sebagai budaya ada yang lebih jahat dari yahudi, nashrani, orang majusyi dan orang-orang yang syirik” (Rijal al-Kasysyi 252)

Imam abul Hasan Musa ibn Ja’far al-Kazhim (imam ketujuh), Radhiallahu ‘Anhu berkata;
” لو ميزت شيعتي لم أجدهم إلا واصفة ولو امتحنتهم لما وجدتهم إلا مرتدين ولو تمحصتهم لما خلص من الألف واحد ولو غربلتهم غربلة لم يبق منهم إلا ما كان لي ، إنهم طال ما اتكؤا على الأرائك ، فقالوا : نحن شيعة علي ، إنما شيعة علي من صدق قوله فعله” .

“Seandainya aku bedakan (aku pilah-pilah) syiahku niscaya aku tidak menemukan mereka kecuali  washifah (namanya/sifatnya saja- wallahu a’lam) , dan kalau aku uji niscaya aku tidak mendapati mereka kecuali murtad, dan kalau saya benar-benar menyeleksi mereka niscaya tidak ada yang lolos dari seribu orang seorangpun, dan kalau aku ayak (saring) mereka niscaya tidak tersisa dari mereka kecuali apa yang untukku, sesungguhnya mereka cukup lama duduk di kursi goyang (ongkang-ongkang kaki), lalu mereka berkata: kami adalah syiah ‘Ali, sesungguhnya syiah ‘Ali adalah orang yang (jujur) ucapannya sesuai dengan kelakuannya.” (sumber: al-Rawdhah minal-Kafi lilkulaini, 8/228)

Benar sekali, Ali mencintai Abu Bakar Umar tetapi syiah memusuhi keduanya.

Ali menghancurkan kuburan tetapi syiah malah membangun kuburan.

Ali tidak mut’ah malah syiah mut’ah.

Ali tidak pernah berkeyakinan bahwa dirinya ditunjuk jadi khalifah Rasul tapi syiah mengkafirkan Abu Bakar dan Utsman dengan alasan katanya mereka merampas hak khilafah milik Ali.

Ali mencintai Aisyah dan Hafshah tapi syiah malah melaknat. Nau’udzu billah min dzalik

Dan orang syiah mengundang imam Husein ke Kufah  untuk dibaiat ternyata mereka bunuh. Dan kini mereka meratap pura-pura menangis untuk menuntut balas. Padahal mereka tidaklah menuntut balas kecuali pada diri mereka sendiri.

Imam Ridha (imam kedelapan) Radhiallahu ‘Snhu berkata:
إن ممن ينتحل مودتنا أهل البيت من هو أشد فتنة على شيعتنا من الدجال

Sesungguhynya diantara orang yang mengklaim (bertasyayyu’) mencintai kami ahlul bait ada orang yang lebih dahsyat fitnahnya atas syiah kami dari pada Dajjal.” (sumber: shifat as-Syi’ah karya as-Shaduq)

Sumber:

http://www.almanhaj.com/vb/showthread.php?t=12533&s=edf75f10e3e9d40080b7c96ecbf05d76
http://www.d-alsonah.com/vb/showthread.php?402-%
http://www.lahdah.org/vb/t60977.html
http://www.dd-sunnah.net/forum/showthread.php?t=97526

Via: GenSyiah

0 komentar:

Posting Komentar