Ibadah menurut mereka adalah taat kepada para imam, dan penyekutuan Allah menurut mereka adalah menyertakan ketaatan kepada selain imam mereka dengan ketaatan kepada imam mereka.”
Di samping itu, mereka mengkafirkan para sahabat terbaik Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengkafirkan semua sahabat kecuali tiga atau empat atau tujuh, sesuai dengan perbedaan riwayat mereka.
Mereka memiliki konsep keagamaan yang berbeda dengan mayoritas umat Islam, seperti masalah keimaman, kema'shuman (maksudnya para imam terjaga dari dosa dan kesalahan) taqiyyah, munculnya kembali para imam, menghilangnya para imam untuk kembali lagi, dan bada' (munculnya ilmu pengetahuan bagi Allah yang diawali ketidaktahuan).[2]
--------------------------------------------------------
[1] Pembaca yang budiman, di akhir risalah ini kami sertakan salah satu surat, yang diakui oleh mereka telah dihapus dari al-Qur'an yang dinamakan dengan surat "Al-Wilayah", diambil dari kitab Fashlul Khitab, ditulis oleh seorang tokoh Rafidhah yang telah binasa: An-Nuri ath-Thabrasi. Tentu ini sebagai pendustaan kepada Allah yang telah berjanji akan menjaga al-Qur'an.
Firman-Nya: "Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hujurat: 9)
Apakah masih ada orang yang meragukan kekafiran mereka yang berkeyakinan seperti itu?
[2] Mas'alatut Taqrib, karya Dr. Nashir al-Qiffari semoga Allah menjaganya dan Allah memberikan manfaat kepada manusia dengan apa yang telah beliau tuliskan, hal. 2/302.
Sumber: dd-sunnah.net
0 komentar:
Posting Komentar